Salam

السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ

Assalamu'alaikum warahmatullah, Jaroe dua blah lon beu'et teuma, Saleum ulon brie keu mandum rakan, Bak Allah teuman lon lakee do'a

Puisi Cinta

Hari ini
Aku cuba tulis sebait syair dengan ayat rindu
Di kertas yang mulai membiru
Dengan tinta hitam yang bergoyang
Merangkai sanjak cinta kepadamu

Suaramu mengalun syahdu dalam bathinku
Menyemangati ghairah hidupku
Pesan cinta dan nasihat kasihmu
Melekat di lubuk hatiku

Tangan halusmu tak pernah lelah menadah
Memohon doa kepada rabbmu
Agar aku bahagia dan sejahtera
Engkau juga tak perduli pada masa
Yang akan membuatmu semakin tua
Engkau terus melantunkan ayat cinta dari kalam Ilahi

Sungguh tulus hatimu
Kau kasihi aku melebihi cinta kepada dirimu sendiri
Kau tak perduli pada diri
Kerana di hatimu aku yang kau sayangi

Jawaplah apa yang dapat aku berikan
Untuk membuatmu senang
Apa yang dapat aku lakukan
Agar engkau tersenyum walau satu senyuman
Aku ingin berbakti, walau aku tak mampu balas budi

Sungguh mulia hatimu
Engkau tak pernah berkeluh
Walau aku selalu membebani hidupmu
Kau didik aku sesuai dengan syariat
Kau mampu jaga aku sesuai dengan amanat

Andai kau di sini
Engkau akan melihat sendiri
Dan aku tak perlu bercerita dengan puisi cinta
Aku akan berkata dengan lembut dan senyuman
Kalau aku mencintaimu wahai ibu

Puisi ini merupakan salah satu puisi yang terpilih pada RASISITA II (Apresiasi Puisi Cinta II) di National University of Malaysia)tahun 2008)

0 Response to "Puisi Cinta"

Mutiara dari Baginda Nabi SAW

Tiga sifat manusia yang merusak adalah, kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan.

Kata Pilihan 1

Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar.

Kata Pilihan 2

Jadilah kamu seorang yang tersenyum dan bukannya orang yang tertawa. Teruskanlah berdakwah dan janganlah berjalan tanpa tujuan. Janganlah pula apabila kamu melakukan kehilafan, berputus asa dengan kehilafan yang telah dilakukan itu. Menangislah disebabkan kehilafan yang kamu lakukan, wahai Ibn ‘Imran.

Kata Pilihan 3

Katakanlah, ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu baginya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)’.” (QS. Al-An'âm [6]: 162-163)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel