Salam

السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ

Assalamu'alaikum warahmatullah, Jaroe dua blah lon beu'et teuma, Saleum ulon brie keu mandum rakan, Bak Allah teuman lon lakee do'a

1 Abad Muhammadyah, Muktamar di Yogyakarta

Muktamar ke-46 Muhammadiyah atau Muktamar Satu Abad Muhammadiyah resmi dibuka. Presiden SBY membukanya secara resmi dari kota Suci Madinah Al Munawwaroh, Arab Saudi. Hadir dalam pembukaan Muktamar ke-46 Muhammadiyah di Stadion Mandala Krida, para pejabat negara, pimpinan ormas dan parpol, para dubes asing, dan tokoh-tokoh nasional. Sejumlah tokoh nasional yang hadir, antara lain Amien Rais, Syafii Maarif, Jusuf Kalla, dan Hasyim Muzadi.

Pembukaan Muktamar Muhammadiyah oleh Presiden RI dari Madinah melalui video conference baru pertama kali terjadi. Bahkan, ini untuk pertama kalinya Presiden membuka muktamar ormas dari luar negeri melalui video conference. Video conference antara Presiden SBY di Madinah dengan muktamirin di Yogyakarta berlangsung atas bantuan dari pemerintah Arab Saudi. Acara ini juga disiarkan secara live oleh Madina TV. Presiden SBY berpidato dan membuka muktamar ini melalui video conference, Sabtu (3/7/2010), sekitar pukul 07.00 waktu Madinah atau 11.00 WIB. Pembukaan Muktamar berlangsung di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, sedang SBY berada di ruang lobi Hotel Oberoi Madinah.

Sementara malamnya ribuan anak Taman Kanak-Kanak ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) mengawali Malam Tasyakuran Muhammadiyah penampilan dalam pertunjukan malam Tasyakuran Muktamar Seabad Muhammadiyah di stadion Mandala Krida Yogyakarta. Ribuan anak yang seluruhnya putri TK ABA, tampak berpakaian kuning hijau dan berbaris rapi sebanyak enam belas shof. Pertunjukan yang dinamai Senam Payung tersebut terlihat indah dengan kolaborasi sinar laser yang menghiasi stadion Mandala Krida Yogyakarta, Sabtu malam (03/07/2010). Gerakan senam dengan mengayunkan kaki dan payung beriramakan musik dolanan anak, sangat dominan pada penampilan awal ini.

Tari kolosal Lintas Nusantara dalam penampilan pada malam Tasyakuran Muktamar Seabad Muhammadiyah memukau puluhan ribu penonton yang memadati stadion Mandala Krida Yogyakarta.Hal tersebut terlihat dari riuhnya tepuk tangan para penonton dalam stadion dengan kapasitas lima belas ribu orang tersebut. Dalam penampilan Tarian Nusantara tersebut, hadir beberapa tari-tarian daerah diantaranya tari Tameng dari Kalimantan, tari Jeppeng dari dari Pare pare Sulawesei Selatan, tari Ja’I dari Nusa Tenggara Timur, tari Rodhatsari dari Jawa Tengah, Zappin dari Sumatera, dan Sajojo dari Papua.

Pada tari Sajojo dari Papua hampir seluruh penonton berdiri dan bertepuk tangan mengikuti irama lagu yang terkenal lama tersebut. Dengan dukungan sekitar lima ratus orang serta koreografer pimpinan Didik Nini Thowok, dan aransemen musik dari Kyai Kanjeng, pertunjukan berdurasi sekitar dua puluh menit tersebut tampak meriah, Sabtu malam (03/07/2010).

Sumber :
http://seabadmuhammadiyah.com
http://vibizdaily.com

0 Response to "1 Abad Muhammadyah, Muktamar di Yogyakarta"

Mutiara dari Baginda Nabi SAW

Tiga sifat manusia yang merusak adalah, kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan.

Kata Pilihan 1

Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar.

Kata Pilihan 2

Jadilah kamu seorang yang tersenyum dan bukannya orang yang tertawa. Teruskanlah berdakwah dan janganlah berjalan tanpa tujuan. Janganlah pula apabila kamu melakukan kehilafan, berputus asa dengan kehilafan yang telah dilakukan itu. Menangislah disebabkan kehilafan yang kamu lakukan, wahai Ibn ‘Imran.

Kata Pilihan 3

Katakanlah, ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu baginya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)’.” (QS. Al-An'âm [6]: 162-163)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel