Strategic Management Concept & Balanced Scorecard
6/20/2010 02:05:00 PM
Add Comment
Manajemen strategik adalah suatu proses yang digunakan oleh manajemen dan karyawan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi bersaing dalam penyediaan customer value terbaik untuk mewujudkan visi organisasi. Pada dasarnya manajemen strategik adalah suatu upaya manajemen dan karyawan untuk membangun masa depan organisasi. Strategi adalah pola pengerahan dan pengarahan sumber daya untuk mewujudkan visi organisasi melalui misi (Mulyadi, 2005). Dari definisi yang diuraikan diatas tersebut terdapat empat frasa penting sebagai berikut (Mulyadi, 2005):
• Manajemen strategik merupakan suatu proses.
• Proses digunakan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi.
• Strategi digunakan dalam penyediaan costumer value terbaik mewujudkan visi organisasi.
• Manajer dan karyawan adalah pelaku manajemen strategic.
Menurut Dess et al, 2006, manajemen strategik terdiri dari analisa-analisa, putusan-putusan dan tindakan-tindakan yang dilakukan organisasi dalam rangka untuk menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan.
Ada empat atribut dari manajemen strategik:
• Mengarahkan kepada keseluruhan sasaran dan tujuan.
• Melibatkan berbagai stakeholder dalam pengambilan keputusan.
• Perlu untuk menggabungkan pandangan jangka pendek dan jangka panjang.
• Menyadari pertukaran antara afisiensi dan efektifitas.
Sedangkan menurut Pearce & Robinson, 2006, manajemen strategik diartikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang dihasilkan dalam formulasi dan implementasi dari rancangan rencana untuk mencapai sasaran perusahaan. Hal ini menyangkut sembilan tugas yang kritikal:
1. Memformulasikan misi perusahaan, termasuk pernyataan yang luas tentang tujuannya, philosophi, dan sasarannya.
2. Mengadakan analisa yang mencerminkan kondisi internal dan kemampuan perusahaan.
3. Menguji lingkungan ekternal perusahaan, termasuk persaingan dan factor kontektual umum.
4. Analisa pilihan perusahaan dengan mencocokan sumber dayanya dengan lingkungan ekternal.
5. Identifikasi pilihan yang paling disukai dengan cara mengevaluasi setiap pilihan dala bayangan misi perusahaan.
6. Pilih sekelompok tujuan jangka panjang dan strategi besar yang akan mencapai tujuan yang diidamkan.
7. Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang selaras dengan tujuan jangka panjang yang terpilih serta strategi besar.
8. Implementasikan strategi yang dipilih dengan kerangka alokasi sumber anggaran yang mana selaras dengan tugas, orang, struktur, teknologi, dan sistem penghargaan.
9. Mengevaluasi sukses proses strategi sebagai masukan untuk pengambilan keputusan.
Perhatian yang bertambah menyangkut isu lingkungan manajemen dari seluruh organisasi telah membawa pemimpin untuk mengganti terminologi business policy menjadi yang lebih conprehensif, strategic Management. Manajemen strategik adalah sekumpulan keputusan manajerial dan tindakan yang menentukan kinerja perusahaan jangka panjang. Mencakup environmental scanning, strategy formulation, strategy implementation, and evaluation and control. (Wlheelen & Hunger, 1991).
Wlheelen & Hunger, 1991, berpendapat bahwa proses manajemen strategik merupakan rangkaian environmental scanning, strategy formulation, strategy implementation, and evaluation and control. Ia mengajak berpikir dari awalnya dengan mengajukan beberapa pertanyaan strategik kunci sebagai berikut :
• Dimana posisi organisasi saat ini ?
• Jika tidak ada perubahan yang dilakukan, dimana organisasi berada satu tahun lagi; dua tahun lagi; lima tahun lagi; sepuluh tahun lagi; apakah jawabannya memuaskan dan dapat diterima ?
• Jika jawabannya tidak dapat diterima, apa tindakan spesifik yang harus diambil manajemen ? apa resiko yang harus ditanggung untuk itu ?
Sedangkan perusahaan atau organisasi tidak akan sukses berkelanjutan apabila situasi berubah seperti : Perusahaan bertambah besar, lapisan manajemen bertambah banyak, atau, lingkungan perusahaan baik internal maupun ektetrnal berubah nyata. Wlheelen & Hunger, 1991, berpendapat bahwa perencanaan strategik meliputi empat tahapan proses utama sebagai berikut: environmental scanning, strategy formulation, strategy implementation, and evaluation and control.
Analisa Lingkungan (Environmental Scanning)
Analisa Lingkungan Luar Organisasi: Lingkungan ekternal (external environmental) meliputi dua variable, peluang dan ancaman (Opportunity and Threats) yang berada di luar organisasi dan cenderung bukan dalam control jangka pendek manajemen puncak. Hal ini melibatkan dua faktor :
• Lingkungan tugas (task environment) meliputi dua elemen atau sekumpulan yang secara langsung mempengaruhi dan dipengaruhi oleh operasi utama organisasi, seperti : pemegang saham, pemerintah, pemasok, pesaing, komunitas local, pelanggan, kreditor, serikat pekerja, asosiasi, dan kelompok yang berkepentingan.
• Lingkungan sosial (societal environment) meliputi kekuatan umum yang tidak bersentuhan langsung dengan organisasi tapi mampu bahkan sering mempengaruhi kegiatan jangka panjang organisasi, seperti kekuatan ekonomi, kekuatan sosial dan budaya, kekuatan teknologi, kekuatan politik dan hukum. Analisa Lingkungan Dalam Organisasi : Lingkungan dalam dari organisasi meliputi variabel kekuatan dan kelemahan (Strengths and Weaknesses), yang meluputi :
• Struktur korporati (corporate structure) adalah cara menata komunikasi, otoritas dan arus kerja.
• Budaya korporat (corporation’s culture) adalah bentuk dari kepercayaan, harapan, dan nilai-nilai yang dibagikan oleh anggota organisasi.
• Sumber daya korporat (Corporate resources) adalah yang berbentuk harta perusahaan, mulai dari bahan baku untuk memproduksi produk perusahaan atau jasa. Harta ini meliputi orang, bakat manajemen, asset keuangan, fasilitas pabrik, tenaga dan kemampuan.
Formulasi Strategi (Strategy Formulation)Formulasi strategi (strategy formulation) adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk efektifitas manajemen dari lingkungan peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan organisasi. Termasuk di dalamnya menjabarkan misi organisasi, tujuan spesifik yang dapat dicapai, pengembangan strategi, menetapkan kebijakan.
• Misi (mission). Misi korporat adalah untuk menyatakan, mengapa alas an dan tujuan organisasi ini ada. Misi yang sempit membatasi lingkup aktifitas korporat dalam hal produk, jasa yang ditawarkan, penggunaan teknologi, dan pasar yang dilayani. Misi yang luas akan memperluas cakupan aktifitas perusahaan untuk memasukan banyak produk dan jasa, pasar dan teknologi.
• Tujuan (objectives). Misi korporat adalah menentukan parameter dari setiap tujuan spesifik yang harus ditentukan oleh manajemen puncak yang menyatakan apa yang harus dicapai dan kapan harus dicapai. Beberapa contoh dari sasaran biasanya menyangkut : profitability (net profits), efficiency (low costs, etc.), growth (increase in total assets, sales, etc.), shareholder wealth (dividends plus stock price appreciation), utilization of resources (ROE or ROI).
• Strategi (Strategies). Sebuah strategi dari korporat dapat berbentuk perencanaan utama yang menyeluruh yang dapat dimulai dengan pertanyaan, bagaimana korporat akan mencapai misi dan tujuannya, atau dengan kata lain, strategi adalah cara korporat untuk mencapai misi dan tujuannya.
• Kebijakan (Policies). Sebagai kelanjutan dari strategi, kebijakan penyajikan panduan yang luas untuk pengambilan keputusan melalui organisasi. Kebijakan yang merupakan panduan yang menyeluruh menghubungkan formulasi strategi dengan implementasi strategi.
Implementasi Strategi (Strategy Implementation)
• Siapa yang harus melaksanakan perencanaan strategi ? Setiap manajer sampai lini pertama supervisor akan terlibat dalam mengimplementasilkan strategi korprorat, divisi dan fungsional.
• Apa yang harus dilakukan ? Manajer divisi dan manajer fungsi bekerja bersama untuk membangun program, anggaran dan prosedur untuk mengaplikasikan strategi.
• Program. Sebuah program merupakan pernyataan dari aktifitas atau langkah yang diperlukan untuk mencapai rencana. Ini berorientasi tindakan strategi.
• Anggaran. Merupakan pernyataan program korporat dalam bentuk $/ Rp. Digunakan dalam perencanaan dan control perincian biaya dan programnya.
• Procedur. Kadang disebut juga Standards Operating Procedures. Prosedur merupakan system yang berupa langkah atau teknik yang menguraikan terperinci bagaimana tugas atau pekerjaan harus dilakukan.
Evaluasi dan Kontrol (Evaluation and Control) Evaluasi dan control adalah proses dimana aktifitas korporat dan hasil kinerja di monitor sihingga kinerja yang sesungguhnya dabat dibandingkan dengan kinerja yang diharapka. Apabla ada proses yang menyimpang, atau kondisi lingkungan yang berubah, maka sasaran dapat segera disesuaikan serta strategi pendekatan dapat juga disesuaikan dengan tantangan baru yang timbul Dalam hal hasil nyata tidak memenuhi kinerja yang diharapkan, degan proses ini manajemen dapat melakukan analisa menyeluruh untuk mengukur kinerja keseluruhan dan melakukan evaluasi atas hasil tersebut serta menjadikan patokan dalam menyusun rencana strategi periode berikutnya.
Balanced Scorecard Pada mulanya balanced scorecard dibuat untuk membantu dan mengisi kelemahan sistem penilaian kinerja yang hanya fokus pada kinerja keuangan saja. Dalam perkembangannya balanced scorecard tidak hanya mengukur kinerja saja tapi mulai meluas sebagai bagian dari pendekatan dan penyusunan perencanaan strategik. Konsep balanced scorecard terus berkembang sejalan dengan perkembangan dalam pengimplementasian konsep ini. Balanced scorecard merupakan kartu untuk mencatat score untuk mengukur hasil kinerja seseorang atau bisnis dengan cara yang berimbang. Balanced scorecard merupakan alat manajemen kontemporer yang didesain untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam melipatgandakan kinerja keuangan luar biasa secara berkesinambungan.
Menurut Kaplan dan Norton (1996), balanced scorecard merupakan:”… a set of measures that gives top managers a fast but comprehensive view of the business… includes financial measures that tell the results of actions already taken… complements the financial measures with the operational measures on customers satisfaction, internal process, and the organization’s innovation and improvement activities-operational measures that are the drivers of the future financal performance.” Sementara, Anthony, Banker, Kaplan, dan Young (1997), mendefinisikan balanced scorecard sebagai: “a measurement and management system that views a business unit’s performance from four perspectives: financial, customers, internal business process, and learning and growth.”
Dengan demikian, balanced scorecard merupakan suatu sistem manajemen, pengukuran dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif mengarahkan performance bisnis. Salah satu tujuan akhir dari penerapan manajemen strategik adalah penciptaan kinerja perusahaan yang excellence dan yang berkesinambungan. Untuk itu diperlukan penerapan performance management yang salah satunya dapat menggunakan model balanced scorecard. Efektifitas performance management sangat bergantung pada cara bagaimana dan proses performance itu diukur. Dalam aplikasinya, balanced scorecard system akan memandu pembuatan indikator keberhasilan dari perusahaan, dimulai dari tingkat corporate, turun sampai ketingkat fungsional.
References:
Ansoff, H. I. 1990, Implanting Strategic Management, UK: Prentice Hall International Ltd.
Becker, B. E. et al. 2001, The HR Scorecard: Linking People, Strategy, and Performance,
USA: Harvard Business School Press.
Collins, D. J. & Montgomery, C. A. 2005, Corporate Strategy: A Resources-Based Approach, Boston: McGraw Hill Companies, Inc.
Dess, G. G. et al. 2007, Management Strategic: Text and Cases, Boston: McGraw Hill Companies, Inc.
Hesselbein, F. & Johnston, R. 2002, A Leader to Leader Guide: On Leading Change, Strategi Menembus Tantangan Perubahan, (terjemahan) Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Kaplan, R. S., Norton, D. P. 1996, Translating Stratrgy Into Action,
USA: Harvard Business School Press.
Kaplan, R. S., Norton, D. P. 2001, The Strategy Focus Organization: How Balanced Scorecard Companies in the New Environment, USA: Harvard Business School Press.
Kaplan, R. S., Norton, D. P. 2004, Strategy Map: Converting Intangible Assets Into Tangible Assets, USA: Harvard Business School Press.
Mulyadi, 2005, Sistem manajemen Strategik Berbasis Balanced Scorecard, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Pearce, J. A. & Robinson, R. B. 2007, Strategic Management, Formulation, Implementation, and Control, Boston: McGraw Hill Companies, Inc.
Rampersad, H. K., 2005, Total Performance Scorecard, (terjemahan) Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Wheelen, T. L. & Hunger J.m D., 2006, Strategic Management and Business Policy,
New York: Addison-Wesley Company, Inc.
• Manajemen strategik merupakan suatu proses.
• Proses digunakan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi.
• Strategi digunakan dalam penyediaan costumer value terbaik mewujudkan visi organisasi.
• Manajer dan karyawan adalah pelaku manajemen strategic.
Menurut Dess et al, 2006, manajemen strategik terdiri dari analisa-analisa, putusan-putusan dan tindakan-tindakan yang dilakukan organisasi dalam rangka untuk menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan.
Ada empat atribut dari manajemen strategik:
• Mengarahkan kepada keseluruhan sasaran dan tujuan.
• Melibatkan berbagai stakeholder dalam pengambilan keputusan.
• Perlu untuk menggabungkan pandangan jangka pendek dan jangka panjang.
• Menyadari pertukaran antara afisiensi dan efektifitas.
Sedangkan menurut Pearce & Robinson, 2006, manajemen strategik diartikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang dihasilkan dalam formulasi dan implementasi dari rancangan rencana untuk mencapai sasaran perusahaan. Hal ini menyangkut sembilan tugas yang kritikal:
1. Memformulasikan misi perusahaan, termasuk pernyataan yang luas tentang tujuannya, philosophi, dan sasarannya.
2. Mengadakan analisa yang mencerminkan kondisi internal dan kemampuan perusahaan.
3. Menguji lingkungan ekternal perusahaan, termasuk persaingan dan factor kontektual umum.
4. Analisa pilihan perusahaan dengan mencocokan sumber dayanya dengan lingkungan ekternal.
5. Identifikasi pilihan yang paling disukai dengan cara mengevaluasi setiap pilihan dala bayangan misi perusahaan.
6. Pilih sekelompok tujuan jangka panjang dan strategi besar yang akan mencapai tujuan yang diidamkan.
7. Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang selaras dengan tujuan jangka panjang yang terpilih serta strategi besar.
8. Implementasikan strategi yang dipilih dengan kerangka alokasi sumber anggaran yang mana selaras dengan tugas, orang, struktur, teknologi, dan sistem penghargaan.
9. Mengevaluasi sukses proses strategi sebagai masukan untuk pengambilan keputusan.
Perhatian yang bertambah menyangkut isu lingkungan manajemen dari seluruh organisasi telah membawa pemimpin untuk mengganti terminologi business policy menjadi yang lebih conprehensif, strategic Management. Manajemen strategik adalah sekumpulan keputusan manajerial dan tindakan yang menentukan kinerja perusahaan jangka panjang. Mencakup environmental scanning, strategy formulation, strategy implementation, and evaluation and control. (Wlheelen & Hunger, 1991).
Wlheelen & Hunger, 1991, berpendapat bahwa proses manajemen strategik merupakan rangkaian environmental scanning, strategy formulation, strategy implementation, and evaluation and control. Ia mengajak berpikir dari awalnya dengan mengajukan beberapa pertanyaan strategik kunci sebagai berikut :
• Dimana posisi organisasi saat ini ?
• Jika tidak ada perubahan yang dilakukan, dimana organisasi berada satu tahun lagi; dua tahun lagi; lima tahun lagi; sepuluh tahun lagi; apakah jawabannya memuaskan dan dapat diterima ?
• Jika jawabannya tidak dapat diterima, apa tindakan spesifik yang harus diambil manajemen ? apa resiko yang harus ditanggung untuk itu ?
Sedangkan perusahaan atau organisasi tidak akan sukses berkelanjutan apabila situasi berubah seperti : Perusahaan bertambah besar, lapisan manajemen bertambah banyak, atau, lingkungan perusahaan baik internal maupun ektetrnal berubah nyata. Wlheelen & Hunger, 1991, berpendapat bahwa perencanaan strategik meliputi empat tahapan proses utama sebagai berikut: environmental scanning, strategy formulation, strategy implementation, and evaluation and control.
Analisa Lingkungan (Environmental Scanning)
Analisa Lingkungan Luar Organisasi: Lingkungan ekternal (external environmental) meliputi dua variable, peluang dan ancaman (Opportunity and Threats) yang berada di luar organisasi dan cenderung bukan dalam control jangka pendek manajemen puncak. Hal ini melibatkan dua faktor :
• Lingkungan tugas (task environment) meliputi dua elemen atau sekumpulan yang secara langsung mempengaruhi dan dipengaruhi oleh operasi utama organisasi, seperti : pemegang saham, pemerintah, pemasok, pesaing, komunitas local, pelanggan, kreditor, serikat pekerja, asosiasi, dan kelompok yang berkepentingan.
• Lingkungan sosial (societal environment) meliputi kekuatan umum yang tidak bersentuhan langsung dengan organisasi tapi mampu bahkan sering mempengaruhi kegiatan jangka panjang organisasi, seperti kekuatan ekonomi, kekuatan sosial dan budaya, kekuatan teknologi, kekuatan politik dan hukum. Analisa Lingkungan Dalam Organisasi : Lingkungan dalam dari organisasi meliputi variabel kekuatan dan kelemahan (Strengths and Weaknesses), yang meluputi :
• Struktur korporati (corporate structure) adalah cara menata komunikasi, otoritas dan arus kerja.
• Budaya korporat (corporation’s culture) adalah bentuk dari kepercayaan, harapan, dan nilai-nilai yang dibagikan oleh anggota organisasi.
• Sumber daya korporat (Corporate resources) adalah yang berbentuk harta perusahaan, mulai dari bahan baku untuk memproduksi produk perusahaan atau jasa. Harta ini meliputi orang, bakat manajemen, asset keuangan, fasilitas pabrik, tenaga dan kemampuan.
Formulasi Strategi (Strategy Formulation)Formulasi strategi (strategy formulation) adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk efektifitas manajemen dari lingkungan peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan organisasi. Termasuk di dalamnya menjabarkan misi organisasi, tujuan spesifik yang dapat dicapai, pengembangan strategi, menetapkan kebijakan.
• Misi (mission). Misi korporat adalah untuk menyatakan, mengapa alas an dan tujuan organisasi ini ada. Misi yang sempit membatasi lingkup aktifitas korporat dalam hal produk, jasa yang ditawarkan, penggunaan teknologi, dan pasar yang dilayani. Misi yang luas akan memperluas cakupan aktifitas perusahaan untuk memasukan banyak produk dan jasa, pasar dan teknologi.
• Tujuan (objectives). Misi korporat adalah menentukan parameter dari setiap tujuan spesifik yang harus ditentukan oleh manajemen puncak yang menyatakan apa yang harus dicapai dan kapan harus dicapai. Beberapa contoh dari sasaran biasanya menyangkut : profitability (net profits), efficiency (low costs, etc.), growth (increase in total assets, sales, etc.), shareholder wealth (dividends plus stock price appreciation), utilization of resources (ROE or ROI).
• Strategi (Strategies). Sebuah strategi dari korporat dapat berbentuk perencanaan utama yang menyeluruh yang dapat dimulai dengan pertanyaan, bagaimana korporat akan mencapai misi dan tujuannya, atau dengan kata lain, strategi adalah cara korporat untuk mencapai misi dan tujuannya.
• Kebijakan (Policies). Sebagai kelanjutan dari strategi, kebijakan penyajikan panduan yang luas untuk pengambilan keputusan melalui organisasi. Kebijakan yang merupakan panduan yang menyeluruh menghubungkan formulasi strategi dengan implementasi strategi.
Implementasi Strategi (Strategy Implementation)
• Siapa yang harus melaksanakan perencanaan strategi ? Setiap manajer sampai lini pertama supervisor akan terlibat dalam mengimplementasilkan strategi korprorat, divisi dan fungsional.
• Apa yang harus dilakukan ? Manajer divisi dan manajer fungsi bekerja bersama untuk membangun program, anggaran dan prosedur untuk mengaplikasikan strategi.
• Program. Sebuah program merupakan pernyataan dari aktifitas atau langkah yang diperlukan untuk mencapai rencana. Ini berorientasi tindakan strategi.
• Anggaran. Merupakan pernyataan program korporat dalam bentuk $/ Rp. Digunakan dalam perencanaan dan control perincian biaya dan programnya.
• Procedur. Kadang disebut juga Standards Operating Procedures. Prosedur merupakan system yang berupa langkah atau teknik yang menguraikan terperinci bagaimana tugas atau pekerjaan harus dilakukan.
Evaluasi dan Kontrol (Evaluation and Control) Evaluasi dan control adalah proses dimana aktifitas korporat dan hasil kinerja di monitor sihingga kinerja yang sesungguhnya dabat dibandingkan dengan kinerja yang diharapka. Apabla ada proses yang menyimpang, atau kondisi lingkungan yang berubah, maka sasaran dapat segera disesuaikan serta strategi pendekatan dapat juga disesuaikan dengan tantangan baru yang timbul Dalam hal hasil nyata tidak memenuhi kinerja yang diharapkan, degan proses ini manajemen dapat melakukan analisa menyeluruh untuk mengukur kinerja keseluruhan dan melakukan evaluasi atas hasil tersebut serta menjadikan patokan dalam menyusun rencana strategi periode berikutnya.
Balanced Scorecard Pada mulanya balanced scorecard dibuat untuk membantu dan mengisi kelemahan sistem penilaian kinerja yang hanya fokus pada kinerja keuangan saja. Dalam perkembangannya balanced scorecard tidak hanya mengukur kinerja saja tapi mulai meluas sebagai bagian dari pendekatan dan penyusunan perencanaan strategik. Konsep balanced scorecard terus berkembang sejalan dengan perkembangan dalam pengimplementasian konsep ini. Balanced scorecard merupakan kartu untuk mencatat score untuk mengukur hasil kinerja seseorang atau bisnis dengan cara yang berimbang. Balanced scorecard merupakan alat manajemen kontemporer yang didesain untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam melipatgandakan kinerja keuangan luar biasa secara berkesinambungan.
Menurut Kaplan dan Norton (1996), balanced scorecard merupakan:”… a set of measures that gives top managers a fast but comprehensive view of the business… includes financial measures that tell the results of actions already taken… complements the financial measures with the operational measures on customers satisfaction, internal process, and the organization’s innovation and improvement activities-operational measures that are the drivers of the future financal performance.” Sementara, Anthony, Banker, Kaplan, dan Young (1997), mendefinisikan balanced scorecard sebagai: “a measurement and management system that views a business unit’s performance from four perspectives: financial, customers, internal business process, and learning and growth.”
Dengan demikian, balanced scorecard merupakan suatu sistem manajemen, pengukuran dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif mengarahkan performance bisnis. Salah satu tujuan akhir dari penerapan manajemen strategik adalah penciptaan kinerja perusahaan yang excellence dan yang berkesinambungan. Untuk itu diperlukan penerapan performance management yang salah satunya dapat menggunakan model balanced scorecard. Efektifitas performance management sangat bergantung pada cara bagaimana dan proses performance itu diukur. Dalam aplikasinya, balanced scorecard system akan memandu pembuatan indikator keberhasilan dari perusahaan, dimulai dari tingkat corporate, turun sampai ketingkat fungsional.
References:
Ansoff, H. I. 1990, Implanting Strategic Management, UK: Prentice Hall International Ltd.
Becker, B. E. et al. 2001, The HR Scorecard: Linking People, Strategy, and Performance,
USA: Harvard Business School Press.
Collins, D. J. & Montgomery, C. A. 2005, Corporate Strategy: A Resources-Based Approach, Boston: McGraw Hill Companies, Inc.
Dess, G. G. et al. 2007, Management Strategic: Text and Cases, Boston: McGraw Hill Companies, Inc.
Hesselbein, F. & Johnston, R. 2002, A Leader to Leader Guide: On Leading Change, Strategi Menembus Tantangan Perubahan, (terjemahan) Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Kaplan, R. S., Norton, D. P. 1996, Translating Stratrgy Into Action,
USA: Harvard Business School Press.
Kaplan, R. S., Norton, D. P. 2001, The Strategy Focus Organization: How Balanced Scorecard Companies in the New Environment, USA: Harvard Business School Press.
Kaplan, R. S., Norton, D. P. 2004, Strategy Map: Converting Intangible Assets Into Tangible Assets, USA: Harvard Business School Press.
Mulyadi, 2005, Sistem manajemen Strategik Berbasis Balanced Scorecard, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Pearce, J. A. & Robinson, R. B. 2007, Strategic Management, Formulation, Implementation, and Control, Boston: McGraw Hill Companies, Inc.
Rampersad, H. K., 2005, Total Performance Scorecard, (terjemahan) Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Wheelen, T. L. & Hunger J.m D., 2006, Strategic Management and Business Policy,
New York: Addison-Wesley Company, Inc.
0 Response to "Strategic Management Concept & Balanced Scorecard"
Post a Comment