Shalat Tarawih dan Keistimewaannya
8/11/2010 04:28:00 AM
Add Comment
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Marhaban ya ramadhan, supaya puasa ulon tuan lancar, lon tuan memohon maaf kepada antum, semoga di bukakan pintu maaf selulas-luasnya.Amin..
Shalat Tarawih (terkadang disebut teraweh atau taraweh) adalah shalat sunnat yang dilakukan khusus hanya pada bulan ramadhan. Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jama’ dari تَرْوِيْحَةٌ yang diartikan sebagai "waktu sesaat untuk istirahat". Waktu pelaksanaan shalat sunnat ini adalah selepas isya', biasanya dilakukan secara berjama'ah di masjid. Fakta menarik tentang shalat ini ialah bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam hanya pernah melakukannya secara berjama'ah dalam 3 kali kesempatan. Disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam kemudian tidak melanjutkan pada malam-malam berikutnya karena takut hal itu akan menjadi diwajibkan kepada ummat muslim (lihat sub seksi hadits tentang tarawih).
Raka'at Shalat
Terdapat beberapa praktek tentang jumlah raka'at dan jumlah salam pada shalat tarawih, pada masa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam jumlah raka'atnya adalah 8 raka'at dengan dilanjutkan 3 raka'at witir. Dan pada zaman khalifah Umar menjadi 20 raka'at dilanjutkan dengan 3 raka'at witir. Perbedaan pendapat menyikapi boleh tidaknya jumlah raka'at yang mencapai bilangan 20 itu adalah tema klasik yang bahkan bertahan hingga saat ini. Sedangkan mengenai jumlah salam praktek umum adalah salam tiap dua raka'at namun ada juga yang salam tiap empat raka'at. Sehingga bila akan menunaikan tarawih dalam 8 raka'at maka formasinya adalah salam tiap dua raka'at dikerjakan empat kali, atau salam tiap empat raka'at dikerjakan dua kali dan ditutup dengan witir tiga raka'at.
Niat Shalat
Niat shalat ini, sebagaimana juga shalat-shalat yang lain cukup diucapkan didalam hati, yang terpenting adalah niat hanya semata karena Allah Ta'ala semata dengan hati yang ikhlas dan mengharapkan Ridho Nya, apabila ingin dilafalkan jangan terlalu keras sehingga mengganggu Muslim lainnya, memang ada beberapa pendapat tentang niat ini gunakanlah dengan hikmah bijaksana.
Secara lengkap, niat shalat tarawih 2 rakaat adalah: " Ushalli sunnatat taraawiihi rak'ataini (ma'muman/imaaman) lillahi ta'aalaa"
ARTINYA: " Aku niat Shalat Tarawih dua rakaat ( menjadi makmum/imam) karena Allah Ta'ala"
Walaupun demikian, ada beberapa cara dalam mengerjakan salat Tarawih, salah satunya dengan formasi 2 kali 4 rakaat masing masing dengan sekali salam setiap selesai 4 rakaat. Oleh karena itu, dalam niat shalat tarawih, niatnya disesuaikan menjadi "arbaa raka'ataini".
Beberapa Hadits Terkait
• “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam pada suatu malam shalat di masjid lalu para sahabat mengikuti shalat Beliau, kemudian pada malam berikutnya (malam kedua) Beliau shalat maka manusia semakin banyak (yang mengikuti shalat Nabi n), kemudian mereka berkumpul pada malam ketiga atau malam keempat. Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam tidak keluar pada mereka, lalu ketika pagi harinya Beliau bersabda: ‘Sungguh aku telah melihat apa yang telah kalian lakukan, dan tidaklah ada yang mencegahku keluar kepada kalian kecuali sesungguhnya aku khawatir akan diwajibkan pada kalian,’ dan (peristiwa) itu terjadi di bulan Ramadhan.” (Muttafaqun ‘alaih)
• "Artinya : Dari Jabir bin Abdullah radyillahu 'anhum, ia berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam pernah shalat bersama kami di bulan Ramadhan (sebanyak) delapan raka'at dan witir (satu raka'at). Maka pada hari berikutnya kami berkumpul di masjid dan mengharap beliau keluar (untuk shalat), tetapi tidak keluar hingga masuk waktu pagi, kemudian kami masuk kepadanya, lalu kami berkata : Ya Rasulullah ! Tadi malam kami telah berkumpul di masjid dan kami harapkan engkau mau shalat bersama kami, maka sabdanya "Sesungguhnya aku khawatir (shalat itu) akan diwajibkan atas kamu sekalian".(Hadits Riwayat Thabrani dan Ibnu Nashr)
• "Aku perhatikan shalat malam Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, yaitu (Ia) shalat dua raka'at yang ringan, kemudian ia shalat dua raka'at yang panjang sekali, kemudian shalat dua raka'at, dan dua raka'at ini tidak sepanjang dua raka'at sebelumnya, kemudian shalat dua raka'at (tidak sepanjang dua raka'at sebelumnya), kemudian shalat dua raka'at (tidak sepanjang dua raka'at sebelumnya), kemudian shalat dua raka'at (tidak sepanjang dua raka'at sebelumnya), kemudian witir satu raka'at, yang demikian adalah 13 raka'at".Diriwayatkan oleh Malik, Muslim, Abu Awanah, Abu Dawud dan Ibnu Nashr.
• "Artinya : Dari Abi Salamah bin Abdurrahman bahwasanya ia bertanya kepada 'Aisyah radyillahu anha tentang shalat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam di bulan Ramadhan. Maka ia menjawab ; Tidak pernah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam kerjakan (tathawwu') di bulan Ramadhan dan tidak pula di lainnya lebih dari sebelas raka'at 1) (yaitu) ia shalat empat (raka'at) jangan engkau tanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian ia shalat empat (raka'at) 2) jangan engkau tanya panjang dan bagusnya kemudian ia shalat tiga raka'at".[Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim]
Dari Ali bin Abi Thalib ra, dia berkata bahwa : Nabi Muhammad SAW ditanya tentang keutamaan-keutamaan tarawih di bulan Ramadhan. Kemudian beliau bersabda :
1. Malam pertama : Orang mukmin terlepas dari dosanya, bersih seperti hari dia dilahirkan dari kandungan ibunya.
2. Malam ke dua : Dia diampuni dan juga kedua orang tuanya jika keduanya mukmin.
3. Malam ke tiga : Ada salah satu malaikat mengundang dari bawah arasy : “ mulailah bekerja maka allah mengampuni dosamu yang telah lalu.”
4. Malam ke empat : Baginya pahala sebanyak pahala membaca kitab taurat, injil, zabur dan al-qur’an.
5. Malam ke lima : Baginya pahala seperti pahala orang yang sholat di masjidil haram, di masjid madinah, dan di masjid al-aqsa.
6. Malam ke enam : Baginya pahala seperti pahala orang yang melakukan tawaf di baitul ma’muuri dan semua batu-batu dan tanah liat keras memohonkan ampun untuknya.
7. Malam ke tujuh : Seakan-akan dia bertemu dengan nabi musa as dan membantunya memerangi fir’aun dan haaman.
8. Malam ke delapan : Allah ta’ala memberikan kepadanya seperti apa-apa yang telah diberikan kepada nabi ibrahim as.
9. Malam ke sembilan : Seakan-akan dia telah mengerjakan ibadah seperti ibadah nabi muhammad saw.
10. Malam ke sepuluh : Allah memberikan rezeki kepadanya kebaikan di dunia dan akhirat.
11. Malam ke sebelas : Dia akan keluar dari dunia (setelah mati) seperti hari dia dilahirkan dari kandungan ibunya.
12. Malam ke dua belas : Di hari qiamat, dia akan dibangkitkan dengan wajah yang bagus seperti bulan purnama.
13. Malam ke tiga belas : Di hari qiamat, dia akan selamat, aman dari segala kesengsaraan
14. Malam ke empat belas : Para malaikat telah datang memberikan persaksian bahwa dia sungguh-sungguh telah mendirikan sholat tarawih, maka allah tidak akan menghisapnya dihari qiamat.
15. Malam ke lima belas : Para malaikat dan para pembawa arasy dan kursi memohonkan tambahnya kebaikan untuk dia (orang yang mendirikan sholat tarawih).
16. Malam ke enam belas : Allah mencatat dia bebas selamat dari neraka dan bebas masuk ke dalam syurga.
17. Malam ke tujuh belas : Dia di beri pahala sebanyak pahala para nabi-nabi
18. Malam ke delapan belas : Salah seorang malaikat mengundang: “hai hamba allah, sesungguhnya allah telah redha kepadamu dan kepada kedua orang tuamu”
19. Malam ke sembilan belas : Allah mengangkat derajatnya di syurga firdaus.
20. Malam ke duapuluh : Dia diberi pahala sebanyak pahala para syuhada dan solihin
21. Malam ke duapuluh satu : Allah membangunkan baginya sebuah rumah dari cahaya syurga.
22. Malam ke duapuluh dua : Di hari qiamat, dia datang dengan keadaan aman dari segala macam rasa susah dan duka.
23. Malam ke duapuluh tiga : Allah membangunkan baginya sebuah kota di dalam syurga
24. Malam ke duapuluh empat : Baginya dua puluh empat doa yang di kabulkan.
25. Malam ke duapuluh lima : Allah menghapuskan siksa kubur dari padanya.
26. Malam ke duapuluh enam : Allah meningkatkan baginya pahala selama empat puluh tahun
27. Malam ke duapuluh tujuh : Di hari qiamat, dia akan melewati jembatan siratal mustaqim dengan mudah lagi cepat, laksana kilat yang menyambar.
28. Malam ke duapuluh delapan : Allah mengangkat seribu derajat baginya di dalam syurga
29. Malam ke duapuluh sembilan : Allah memberikan kepadanya pahala seribu ibadah haji yang di terima.
30. Malam ke tiga puluh : Allah berfirman: “makanlah buah-buahan syurga, mandilah dengan air salsabil dan minumlah dari telaga kautsar, aku adalah tuhanmu dan engkau adalah hambaku”.
0 Response to "Shalat Tarawih dan Keistimewaannya"
Post a Comment